Para siswa, pernahkah kamu melihat ke atas langit seraya berpikir bahwa apabila langit yang kokoh itu runtuh dan jatuh ke bumi. Tentu atas kekuasaan Allah Swt. semua itu tidak terjadi mengingat Dia yang mengatur segalanya.
Matahari misalnya, sebagai pusat tata surya galaksi bimasakti, sang surya tetap bersinar sesuai dengan peredaran kapan dia harus terbit dan kapan harus tenggelam. Tempat terbit dan tenggelamnya juga sesuai dengan rotasi yang ada. Apabila matahari bersinar tepat di atas kepala kita dan itu berlangsung seharian, tentu manusia akan kepanasan yang akhirnya mati.
Dalam Islam dikenal waktu dhuha, yaitu sejak matahari mulai berangsur panas sampai matahari di pertengahan langit. Waktu yang produktif ini dianjurkan oleh Rasulullah saw. untuk melaksanakan shalat Dhuha. Shalat Dhuha memegang peranan penting untuk membuka pintu rizki. Dalam waktu yang manusia saat itu sangat sibuk dengan aktifitas, Allah Swt. memperingatkan manusia agar dalam mencari kehidupan dunia selalu mengenal dan dekat dengan Sang Khaliq. Silakan kamu biasakan shalat Dhuha, baik ketika di sekolah maupun rumah.
Apabila kamu lebih dalam lagi dalam membaca tafsir Q.S. as- Syams/91 maka akan kamu dapati tiga pasang yang Allah Swt. bersumpah atas hal itu. Pertama, matahari dan bulan. Bulan yang mengiringi matahari mengindikasikan bahwa bulan menyerap cahaya matahari kemudian memantulkannya ke bumi. Pantulan itu terus berputar hingga bertemu pada titik yang sama saat keduanya berhadapan sehingga menjadi bulat penuh, yang sering disebut dengan bulan purnama. Kedua, pasangan siang dan malam. Pada saat fajar mulai menyingsing maka pertanda bahwa makhluk Allah Swt. bertebaran di muka bumi karena sinarnya yang terang yang tadinya gelap berubah dengan penuh cahaya. Dan saat malam datang maka terang itu sirna tertutup gelap. Par makhluk segera beranjak ke dalam rumah atau sarangnya aga terhindar dari bahaya kegelapan.
Ketiga, langit dan bumi. Langit yang diciptakan Allah Swt. sangat kokoh padahal tidak ada tiang yang menyangganya. Tidak ada satu makhlukpun di dunia yang sanggup untuk membuat seumpama saja dengan langit yang tanpa tiang. Kemudian bumi, Allah Swt. bersumpah dengan bumi karena ratusan bahkan ratusan ribu planet di alam semesta ini baru bumi yang berpenghuni. Allah Swt. meminta manusia untuk Kamu harus bersyukur, karena telah diberi banyak kenikmatan oleh Allah Swt. Hari ini kamu sudah bernafas dengan gratis, tanpa harus bingung untuk mendapatkan uang guna membeli oksigen yang telah kamu hirup sampai hari ini. Hitunglah seberapa banyak nikmat Allah yang telah kamu dapatkan dalam satu jam saja. Tulislah dalam selembar kertas. Lalu diskusikan bersama dengan teman sebangkumu. Sudahkah kamu menjadi insan yang bersyukur? berpikir secara mendalam tentang semua hal di atas, agar dapat mentadabburi alam sehingga kesyukuran yang dapat diraih.