Pendidikan Al-Qur’an Hadits Kelas 8
About Lesson

Anak yatim adalah anak ayahnya sebelum dia baligh Begitu pentingnya anak yatim sehingga Allah berfirman dalam Q.5. al-Ma’un /107: 2. “itulah orang yang menghardik anak yatim” begitu juga dalam hadits Rasul-Nya. Oleh sebab itu, menyantuni anak yatim merupakan suatu keharusan yang mesti dilakukan, bukan sebaliknya. Sebagai orang yang beriman tidak pantas menelantarkan anak yatim apapun alasannya. Karena akan berakibat dosa baginya. Namun sebaliknya, bagi yang menyantuninya akan memperoleh pahala yang besar.

Selain itu, coba kita merenung sejenak pada masa lalu, mana Nabi Muhammad saw adalah seorang anak yatim. Ketika itu beliau masih umur belia membutuhkan perhatian, kasih sayang, figur dan bimbingan. Namun, beliau kurang mendapat itu semua karena ayahnya telah meninggal dunia. Hal ini merupakan pembelajaran yang berarti, sehingga beliau begitu sangat menyayangi anak yatim seperti anak kandungnya sendiri. Banyak kisah-kisah tentang seputar menyantuni anak yatim.

Lebih lanjut, KH Ahmad Dahlan dengan pengamalan surat al-Ma’un-nya juga memperhatikan anak yatim. Hal ini tampak ketika beliau mengajar surat tersebut kepada santri-santrinya dengan membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga mereka saling bertanya, kenapa KH Ahmad Dahlan tidak selesai mengkaji surat

tersebut. Hal ini menunjukan betapa besar perhatian beliau terhadap anak yatim dan orang lemah yang harus disantuni, dibantu dan ditolong dengan sepenuh hati sebagai wujud ber-Islam yang kaffah

Adapun cara menyantuni anak yatim adalah membawa ke dalam keluarga dengan mencurahkan kasih sayang yang tulus dan menjamin seluruh kebutuhan pokoknya seperti sandang, pangan, dan tempat tinggal, memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan layak sehingga mereka tidak merasakan ada perbedaan antara dirinya dengan anak-anak lainnya. Selain itu, mengelola hartanya dengan baik, dan apabila telah dewasa semua hartanya di serahkan kepadanya.

Ada manfaat yang akan diperoleh apabila menyantuni anak yatim yakni; 1) di akhirat nanti akan bersama Rasulullah saw., 2) melunakkan hati yang keras, 3) terpenuhi kebutuhan hidup, 4) mempertebal keimanan dan ketaqwaan, 5) memperoleh perlindungan di hari akhirat, 6) pahala setara dengan jihad, 7) membawa berkah ke dalam rumah perbaikan dunia dan akhirat, 8) menyucikan jiwa sumber cinta Allah Swt., 9) menanamkan sikap istiqomah, 10) menumbuhkan sifat murah hati, 11) menjauhkan dari

sikap kikir Paparan di atas, memberikan pembelajaran yang berarti dan memotivasi untuk bersemangat untuk menyatuni anak yatim yang ada di sekitar kita, yang mungkin selama ini belum mendapat perhatian khusus dari kita.

Scroll to Top