Pendidikan Al-Qur’an Hadits Kelas 9
About Lesson

Surat an-Naba’ termasuk ke dalam golongan surah makiyyah, yakni surah yang diturunkan di kota Mekah atau waktu sebelum Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah.

Secara bahasa an-Naba’ berarti berita besar. Berita besar yang dimaksud adalah berita tentang ajaran Nabi Muhammad saw. seperti masalah tauhid, kenabian dan hari kebangkitan.

Nama surah an-Naba’ diambil dari kataالنب yang terdapat pada ayat ke 2. Selain itu, surah an-Naba’ ini juga dinamai dengan surah ‘amma yatasaa aluun yang diambil dari kalimat pada ayat pertamanya.

a. Teks Q.S. an-Naba’ dengan tanda baca

عَمَّ يَتَسَاءَلُونَ (۱) عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيمِ (۲) الَّذِي هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَ (۳) كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ (٤) ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ (٥) أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ مِهَاداً (٦) وَالْجِبَالَ أَوْتَادًا (۷) وَخَلَقْنَاكُمْ أَزْوَاجًا (۸) وَجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًا (۹) وَجَعَلْنَا اللَّيْلَ لِبَاسًا (١٠) وَجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًا (۱۱) وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًا (١٢) وَجَعَلْنَا سِرَاجًا وَهَاجًا (۱۳) وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً تَجَاجًا (١٤) لِيُخْرِجَ بِهِ حَبًّا وَنَبَاتًا (١٥) وَجَنَّاتٍ أَلْفَافاً (١٦) إِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقَانًا (۱۷) يَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ أَفْوَاجاً (۱۸) وَفُتِحَتِ السَّمَاءُ فَكَانَتْ أَبْوَاباً (۱۹) وَسُيَّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَاباً (٢٠) إِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَاداً (٢١) لِلطَّاغِينَ مَابا (٢٢) لَا بِثِيْنَ فِيهَا أَحْقَاباً (۲۳) لَا يَذُوقُوْنَ فِيهَا بَرْداً وَلَا شَرَاباً (٢٤) إِلَّا حَمِيماً وَغَسَّاقاً (٢٥) جَزَاءً وَفَاقَاً (٢٦) إِنَّهُمْكَانُوا لَا يَرْجُونَ حِسَاباً (٢٧) وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا كِذَّاباً (٢٨) وَكُلَّ شَيْءٍ أَحْصَيْنَاهُ كِتَاباً (٢٩) فَذُوقُوا فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ إِلَّا عَذَاباً (٣٠) إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَارًا (۳۱) حَدَائِقَ وَأَعْنَابَاً (۳۲) وَكَوَاعِبَ أَتْرَاباً (۳۳) وَكَأْسًا دِهَاقاً (٣٤) لَّا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغُوا وَلَا كِذَّاباً (٣٥) جَزَاءً مِّنْ رَبِّكَ عَطَاءٌ حِسَاباً (٣٦) رَبِّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمَنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَاباً (۳۷) يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلَائِكَةُ صَفَالًا يَتَكَلَّمُونَ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَاباً (۳۸) ذَلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَنْ شَاءَ اتَّخَذَ إِلَى رَبِّهِ مَآباً (۳۹) إِنَّا أَنْذَرْنَاكُمْ عَذَاباً قَرِيباً يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَاباً (٤٠

b. Teks Q.S. an-Naba’ tanpa Tanda Baca

عم يتساءلون (۱) عن النبا العظيم (٢) الذي هم فيه مختلفون (٣) كلا سيعلمون (٤) ثم كلا سيعلمون (٥) ألم نجعل الأرض مهادا (٦) والجبال أوتادا (۷) وخلقناكم أزواجا (۸) وجعلنا نومكم سباتا (۹) وجعلنا الليل لباسا (١٠) وجعلنا النهار معاشا (١١) وبنينا فوقكم سبعا شدادا (١٢) وجعلنا سراجا وهاجا (١٣ وأنزلنا من المعصرات ماء ثجاجا (١٤) لنخرج به حبا ونباتا (١٥) وجنات ألفافا (١٦) إن يوم الفصل كان ميقاتا (١٧) يوم ينفخ في الصور فتأتون أفواجا (۱۸) وفتحت السماء فكانت أبوابا (۱۹) وسيرت الجبال فكانت سرابا (٢٠) إن جهنم كانت مرصادا (٢١) للطاغين مابا (٢٢) لا بثين فيها أحقابا (٢٣) لا يذوقون فيها بردا ولا شرابا (٢٤) إلا حميما وغساقا (٢٥) جزاء وفاقا (٢٦) إنهم كانوا لا يرجو نحسابا (٢٧) وكذبوا بآياتنا كذابا (٢٨) وكلشيء أحصيناه كتابا (٢٩) فذوقوا فلن نزيدكم إلا عذابا (۳۰) إن للمتقين مفازا (۳۱) حدائق وأعنابا (٣٢) وكواعب أترابا (٣٣) وكأسا دهاقا (٣٤) لا يسمعون فيها لغوا ولا كذابا (٣٥) جزاء من ربك عطاء حسابا (٣٦) رب السموت والأرض وما بينهما الرحمن لا يملكون منه خطابا (۳۷) يوم يقوم الروح والملائكة صفالا يتكلمون إلا من أذن له الرحمن وقال صوابا (۳۸) ذلك اليوم الحق فمن شاء اتخذ إلى ربه مابا (۳۹) إنا أنذرناكم عذابا قريبا يوم ينظر المرء ما قدمت يداه ويقولالكافر يا ليتني كنت ترابا (٤٠)

c. Tajwid

Hukum tajwid yang akan dibahas pada bab ini adalah mad Iwadh. Jika Anda pernah belajar tentang mad, maka hukum bacaan mad iwadh ini merupakan cabang dari hukum bacaan mad tersebut.

Hukum bacaan mad iwadh terjadi apabila ada huruf yang berharakat fathah tanwin (kecuali ta’ marbuthoh), diikuti huruf alif setelahnya kemudian dihadapkan dengan waqaf, maka harakat fathah tanwin tersebut cukup dibaca fathah biasa dengan panjang 1 alif atau 2 harakat.

d. Arti Perkata Q.S. an-Naba’

Tabel…..

 e. Arti Keseluruhan Q.S. an-Naba’

Setelah kita mengetahui arti per kata atau mufradzat dari Q.S. an-Naba’, berikut ini adalah terjemahan secara keseluruhan dari Q.S. an-Naba’:

1) Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?

2) Tentang berita yang besar,

3) yang mereka perselisihkan tentang hal itu.

4) Sekali kali tidak! Mereka kelak akan mengetahui

5) Kemudian sekali kali tidak! Mereka kelak akan mengetahui 6) Bukankah kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan?

7) Dan gunung-gunung sebagai pasak,

8) Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan,

9) Dan Kami jadikan tidurmu untuk istrahat,

10) Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian,

11) Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan,

12) Dan Kami bangun di atas kamu tujuh (langit) yang kokoh,

13) Dan Kami jadikan pelita yang terang benderang (matahari)

14) Dan Kami turunkan dari awan air (hujan) yang tercurah dengan hebatnya
15) Supaya Kami tumbuhkan dengan air itu biji-bijian dan tumbuhan,

16) Dan kebun-kebun yang lebat.

17) Sesungguhnya hari keputusan adalah suatu waktu yang telah ditetapkan 18) Yaitu hari ketika sangkakala ditiup, dan kamu datang dengan berbondong-bondong

19) Maka terbukalah langit, dan terdapatlah beberapa pintu 20) Dan dijalankanlah gunung-gunung, sehingga jadilah

21) Sesungguhnya nereka jahannam (ada padanya) tempat

pengintai. 22) Dan menjadi tempat bagi orang-orang yang melampaui batas.

23) Mereka tinggal di dalamnya dalam masa yang lama.

24) Mereka tidak merasakan kesejukan dan tidak pula (mendapat) minuman.

25) Selain air yang mendidih dan nanah.

26) Sebagai pembalasan yang setimpal

27) Sesungguhnya mereka dahulu tidak mengharap (takut) hari perhitungan,

28) Dan mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami. 29) Dan segala sesuatu telah kami catat dalam sebuah kitab.

30) Karena itu rasakanlah! Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada mu selain azab

31) Sesungguhnya orang yang bertakwa mendapat kemenangan.

32) (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur

33) Dan gadis-gadis remaja yang sebaya.

34) Dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman)

35) Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia- sia dan tidak pula perkataan yang dusta,

36) Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak,

37) Tuhan yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya, Yang Maha Pengasih, mereka tidak dapat berbicara dengan Dia

38) Pada hari ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf

shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah

diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah dan ia mengucapkan kata yang benar. 39) Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhannya.

40) Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya; dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya dahulu aku menjadi tanah”.

f. Intisari Q.S. an-Naba’

Surah an-Naba’ merupakan surah yang ke-78. Seperti yang tertera dalam nama surah ini, yakni an-Naba’ yang berarti berita besar, maka isi dari Q.S. an-Naba tidak lain adalah berisi tentang berita-berita mengenai hari kiamat, hari berbangkit dan berbagai balasan yang akan di dapat oleh manusia, baik yang bertakwa maupun yang kafir.

Untuk memudahkan dalam memahami isi dari Q.S. an- Naba’ akan dikelompok-kelompokkan terlebih dahulu ayat- ayat berdasarkan maknanya.

Pertama adalah ayat 1-5. Pada ayat ini diawali dari pertanyaan besar yang disampaikan oleh Allah Swt. pertanyaan yang dimaksud adalah tentang sebuah berita yang sangat besar yang saling diperdebatkan di kalangan orang Quraisy. Yaitu tentang ajaran yang dibawa Nabi Muhammad saw.,

Sebaik-baik manusia adalah yang mempelajari dan mengajarkan

Al-Qur’an (H.R. al-Bukhari)

seperti masalah tauhid, kenabian dan hari kebangkitan yang mana pada kalangan orang-orang arab ada yang percaya namun tidak sedikit yang mendustakannya. Kemudian Allah Swt. berfirman dengan nada ancaman untuk menakut-nakuti orang Quraisy, “tidak kelak mereka akan mengetahui”, yaitu ketika ruh mereka dicabut sebagai akibat dari mendustakan Rasul-Nya dan mengingkari masalah tauhid dan hari perjumpaan dengan Allah Swt. (hari kebangkitan).

Kedua, ayat 6-16 Allah Swt. mengingatkan akan nikmat-Nya yang telah diberikan kepada seluruh hamba-Nya. Allah Swt. menghamparkan bumi, mejadikan gunung-gunung, Hamparan alam Indonesia anugerah Allah Swt. mengatur siang dan malam, menciptakan kita berpasang- pasangan, meninggikan langit, menciptakan matahari dan menurunkan air hujan agar tanam-tanaman tumbuh dengan subur merupakan tanda-tanda kekuasaan dan kemurahan Allah Swt. agar dengan itu semua manusia bersyukur dan ingat kepada Allah Swt. serta senantiasa mengesakan-Nya, mengimani Rasul-Nya dan hari perjumpaan dengan-Nya.

Ketiga, pada ayat 17-20 Allah Swt. mengingatkan dan menegaskan bahwa hari kebangkitan dan pembalasan pasti terjadi. Hal tersebut telah ditetapkan waktunya. Allah Swt. menjelaskan dengan tuntas gambaran hari kebangkitan dan hari pembalasan. Dimulai dari hancurnya dunia, kemudian peristiwa sangkakala ditiup oleh Malaikat Israfil maka kita akan berbodong-bodong untuk berkumpul. Diperlihatkan pula pada saat itu, langit terbuka hingga terdapat beberapa pintu dan juga gunung-gunung berterbangan sehingga terlihat seperti fatamorgana bagi orang yang melihatnya.

Keempat, pada ayat 21-30 menjelaskan tentang hari pembalasan. Setelah selesai hari perhitungan amal, tibalah saatnya hari pembalasan. Pada saat itu, Neraka Jahanam sedang mengintai dan bersiap-siap. Siapakah yang diintai? Mereka adalah para manusia yang membangkan akan perintah perintah Allah Swt. Neraka jahaman merupakan tempat kembali dan tempat tinggal bagi orang-orang kafir. Di dalamnya mereka dan ketika merasa haus maka air mendidih dan nanah telah dipersiapkan sebagai minuman bagi mereka.

Kelima, pada ayat 31-37 Allah Swt. memberikan kabar gembira bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa. Orang yang bertakwa adalah orang yang selalu patuh dan taat akan perintah-perintah Allah Swt. Mereka telah dijanjikan berupa surga yang di dalamnya terdapat banyak sekali kenikmatan, antara lain: buah-buahan, minuman, gadis-gadis yang umurnya sebaya dengan mereka. Di sana mereka tidak akan mendengarkan ucapan-ucapan yang tanpa manfaat dan dusta.

Keenam, pada ayat 38-49 Allah Swt. menegaskan bahwa Dia adalah Tuhan yang memelihara langit dan bumi. Berikutnya, disampaikan pula tentang hari pembalasan yang mana pada saat itu, para malaikat pada berbaris bershaf-shaf dan tidak ada satupun dari mereka yang berbicara kecuali telah diberikan izin oleh-Nya. Menurut riwayat orang yang pertama kali diberi izin untuk berbicara kepada Allah Swt. adalah Nabi Muhammad saw. beliau terus menurus bersujud seraya memujinya dengan pujian yang diilhamkan-Nya pada saat itu.

Pada bagian terakhir, yakni ayat 40. Pada ayat ini mengatakan kepada orang kafir yang telah melihat siksaan yang akan diperolehnya bahwa Allah Swt dahulu telah memperingatkan mereka dengan acaman akan siksa yang dekat.

Setelah dikelompok-kelompokkan menjadi beberapa bagian ayat berdasarkan maknanya yang saling berkaitan, dapat diambi kesimpulkan bahwa intisari dari Q.S. an-Naba’ secara rinci adalah sebagai berikut:

1) Allah Swt. menegaskan bahwa hari kiamat dan hari berbangkit pasti terjadi.

2) Allah Swt. memberikan kenikmatan kepada manusia, menjadikan bumi, langit, dan mengatur seluruh isi dari alam semesta ini merupakan tanda-tanda kebesaranNya

3) Amal perbuatan manusia akan perlihatkan oleh Allah Swt. dan akan dimintai pertanggunjawabannya

4) Balasan untuk orang yang melampai batas adalah neraka jahannam.

5) Orang yang bertakwa akan mendapat surga yang penuh dengan kenikmatan

g. Keterkaitan antara Isi Q.S. an-Naba’ dengan Kehidupan Sehari-hari

Telah diketahui bersama bahwa dunia ini sudah penuh kemaksiatan, Berbagai bentuk kemaksiatan dilakukan oleh manusia dengan bangganya. Inilah akhir zaman di mana ketika seorang tidak mampu membentengi diri dengan aqidah yang kuat maka ia akan ikut terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan tersebut.

Pelajar Muhammadiyah harus mempunyai aqidah yang kuat guna membentengi diri dari godaan kemaksiatan. Salah satu caranya adalah memegang teguh isi dari Q.S. an-Naba’ dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelajar Muhammadiyah yang memahami betul isi dari Q.S. pasti akan menerapkan hal-hal berikut ini.

1) Berhati-hati dalam bertindak karena memahami bahwa hari berbangkit dan hari pembalasan itu pasti terjadi.

2) Selalu mensyukuri nikmat Allah Swt. dengan selalu mensyukuri nikmat Allah Swt. merupakan bentuk upaya seorang muslim agar tidak termasuk ke dalam golongan orang yang kufur nikmat.

3) Senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt. karena Dia telah menjanjikan surga dengan segala bentuk kenikmatannya.

Scroll to Top