Pendidikan Al-Qur’an Hadits Kelas 9
About Lesson

Seperti dengan surah yang dipelajari sebelumnya, surah an- Najm ini juga termasuk ke dalam golongan surah Madaniyah yang terdiri dari 62 ayat.

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ikhrimah bahwa suatu ketika Rasulullah saw. bermaksud keluar untuk memimpin perang. Ketika tengah bersiap-siap, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang ingin ikut serta ke medan perang. Akan tetapi, Rasulullah saw. menyatakan bahwa beliau tidak memiliki angkutan untuk membawanya. Laki- laki itu lantas bertemu dengan seorang temannya. la lalu berkata, “berilah saya sesuatu (bekal untuk pergi berperang)!” temannya itu menjawab, “baiklah saya akan memberikan mu unta saya ini, namun dengan syarat engkau menanggung dosa-dosa saya”. Laki-laki itu pun menjawab, “baiklah”. Lantas turunlah ayat ini (ayat 38-41). Itulah asbabun nuzul atau sebab turunnya ayat tersebut.

Untuk memahami isi dari Q.S. an-Najm/53: 39-42 maka terlebih dahulu bacalah teks Q.S. an-Najm/53: 39 berikut ini!

a. Teks dengan Tanda Baca Q.S. an-Najm /53: 39-42

أَنْ لَّيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى (٣٩) وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى (٤٠) ثُمَّ يُجْزَاهُ الْجَزَاءَ الْأَوْفَى (٤١) وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى (٤٢)

b. Teks tanpa Tanda Baca Q.S. an-Najm/53: 39-42

وأن ليس للإنسان إلّا ما سعى (۳۹) وأن سعيه سوف يرى (٤٠)ثم يجزاه الجزاء الأوفى (٤١) وأنّ إلى ربك المنتهى (٤٢)

C. Arti Perkata Q.S. an-Najm/53: 39-42

Agar lebih memudahkan dalam memahami isi dari Q.S. an-Najm/53: 39-42, terlebih dahulu pelajarilah arti per katanya berikut ini!

tabel………….

d. Arti Keseluruhan Q.S. an-Najm/53: 39-42

39. dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,

40. dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya).

41. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,

42. dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu)

e. Intisari Q.S. an-Najm/53: 39-42 Pada Q.S. an-Najm/53: 39 tersebut di atas, Allah Swt.

menegaskan bahwa manusia hanya akan memperoleh apa yang telah ia usahakan. Hal ini memberi isyarat bahwa apa yang didapatkan seseorang baik di dunia maupun di akhirat tergantung bagaimana usaha orang tersebut. Jika orang tersebut di dunia rajin belajar, bekerja tanpa melupakan kewajibannya untuk beribadah kepada Allah Swt. Maka la akan memberikan imbalan yang pantas dibandingkan dengan mereka yang hanya bermalas-malasan dan beribadah semaunya sendiri. Hal ini merupakan sebuah bukti bahwa Allah Swt.

Sebagai pelajar Muhammadiyah, kamu wajib mengupayakan apa yang menjadi cita- citamu. Dengan cara, mengurangi kegiatan yang kurang bermanfaat yang hanya akan menunda tercapainya cita-citamu

itu Maha Adil. Pada ayat berikutnya yakni Q.S. an-Najm/53: 40-41, Allah kembali memberi peringatan bahwa tingkah laku dan amal perbuatan manusia di dunia ini akan Allah Swt. perlihatkan nanti di akhirat, tanpa ada sebiji zarahpun tindakannya yang terlewat. Semua perbuatan atau amalnya di dunia akan tercatat dengan jelas pada buku catatan amal yakni kitabun Marqum.

Kitab ini terdiri dari 2 buah kitab yakni kitab sijjin yang diperuntukkan bagi mereka yang durhaka kepada Allah Swt. dan kitab ‘illiyiin yang diperuntukkan bagi hamba-hamba-Nya yang sholeh.

Pada Q.S. an-Najm/53: 42, Allah Swt. kembali memperingatkan bahwa Allah Swt adalah tempat kembali. Maksud dari tempat kembali ini adalah tempat kembali saat hamba-Nya sedang dirundung masalah maupun tempat kembali setelah tugas di dunia ini telah usai. Dari ayat tersebut diharapkan agar manusia selalu berhati-hati dalam bertindak dan selalu mengusahakan yang terbaik untuk cita-citanya di dunia maupun di akhirat kelak.

Q.S. an-Najm/53: 39-42 ini sangatlah cocok untuk pelajar Muhammadiyah pelajari dan dijadikan sebagai pedoman dalam menggapai cita-cita karena ayat-ayat tersebut jika diresapi dan diyakini dengan benar akan memberikan semangat untuk senantiasa berusaha sebaik mungkin demi terwujudnya cita- cita yang telah ditetapkan dan dengan usaha yang maksimal Allah Swt. telah menjanjikan akan memberikan yang terbaik sesuai dengan apa yang telah hamba-Nya usahakan.

Dari urian di atas, secara rinci intisari dari Q.S. an-Najm/53:

39-42 adalah sebagai berikut. 1) Manusia hanya akan menerima apa yang telah ia usahakan

2) Amal perbuatan manusia akan diperlihatkan oleh Allah Swt. kelak di akhirat

3) Setiap perbuatan manusia akan diberi balasan oleh Allah Swt. dengan balasan yang sempurna

4) Allah Swt. adalah tempat kembali bagi seluruh hamba-Nya.

f. Keterkaitan antara Q.S. an-Najm/53: 39-42 dengan Kehidupan Sehari-hari

Cita-cita merupakah sebuah mimpi yang menggambarkan seseorang akan menjadi seperti apa di masa yang akan datang. Setiap orang rela untuk melakukan segala hal demi mewujudkan cita-cita yang ia harapkan. Ada yang menempuh dengan jalan yang benar ada juga yang menempuh jalan yang salah dengan tujuan impiannya terwujud dengan cepat.

Di dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai orang- orang yang bekerja dengan keras untuk mewujudkan cita- citanya. Akan tetapi banyak pula yang karena enggan bersusah payah mewujudkan impiannya. Di media sosial sering sekali muncul berita-berita penipuan yang nilai nominalnya tidak tanggung-tanggung bisa jutaan rupiah dan korbannya rata- rata adalah orang yang ingin memiliki kekayaan dengan cepat. Dari fenomena yang terjadi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa di era yang serba modern dan serba instan ini melahirkan orang-orang yang pemalas namun menginginkan hidup yang enak dan bergelimang kekayaan. Hingga ketika ada berita tentang orang yang menawarkan bisnis yang menguntungkan dalam waktu singkat dengan berbondong-bondong akan segera mendaftarkan diri. Tidak sedikit yang akhirnya mereka tertipu.

Sebagai pelajar Muhammadiyah tentunya angan-angan untuk mewujudkan cita-cita secara instan harus dihindari. Karena orang yang hebat tidak lahir dari proses yang instan melainkan dari proses meniti anak tangga yang paling rendah hingga pada yang paling tinggi dengan kemampuan sendiri. Belajar dari usaha seekor kupu-kupu dalam melepaskan

diri dari kepompongnya bahwa kupu-kupu itu ketika siap untuk keluar, oleh Allah Swt. hanya disediakan lubang sangat kecil. Lubang itu tidak cukup untuk si kupu-kupu tersebut keluar melainkan ia harus berusaha memperlebar lubangnya hingga sayapnya siap untuk digunakan untuk terbang. Akan tetapi jika ada manusia yang mencoba membantu untuk melebarkan lubang kecil tersebut dengan tujuan agar kupu-kupu mudah keluar yang terjadi adalah kupu-kupu itu tidak akan pernah bisa terbang. Karena tenaga yang digunakan oleh kupu-kupu.

untuk membuka sendiri kepompongnya itulah yang sekaligus membentuk sayap kupu-kupu itu menjadi kuat dan siap terbang. Itulah kehendak Allah Swt. dalam mengatur alam semesta ini. Di mana setiap makhluk diwajibkan untuk berusaha menggapai apa yang dicita-citakan dengan meniti anak tangga satu per satu.

Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwai isi dari Q.S. an-Najm/53: 39-42 memiliki keterkaitan yang erat dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain:

1) Untuk dapat meraih kehidupan yang baik maka setiap makhluk diwajibkan untuk berikhtiar

2) Hasil yang di dapat menggambarkan usaha yang telah dilakukan

3) Menggapai cita-cita yang besar maka butuh usaha yang besar pula.

4) Setiap hasil yang didapat oleh seseorang tidak pernah lepas dari peran Allah Swt. sebagai pengatur alam semesta ini.

Scroll to Top